IKLAN SUKSES

INFODAHSAT.CO.CC

AREAKAYA.CO.CC

Selasa, 09 Februari 2010

Perhotelan

Keinginan yang sederhana mampu membawa seseorang menjadi yang terbaik.  Heni  Yuliastuti membuktikannya. Keinginannya membantu orang lain menjadikannya orang yang sukses.

Bertemu dengan orang yang satu ini memang mengasyikkan. Banyak hal yang bisa dipelajari dari perjalalanan hidupnya. Heni Yuliastuti bisa dikategorikan sebagai orang sukses. Berkat tangan dinginnya lembaga pendidikan Graha Wisata bisa meraih sukses seperti sekarang ini.

Seperti cerita orang-orang besar, ia membangun bisnisnya dengan keuletan dan kegigihan yang patut ditiru. “Kami memulainya dari nol," kenang perempuan kelahiran Boyolali 23 Juli 1968 ini.

Ibu dari tiga putra ini menekuni dunia pendidikan tidak lepas dari cita-citanya. Tujuan hanya ingin merubah nasib hidup. Anak kedua dari pasangan Suwarno dan Sumiyati ini mengalami masa kecil yang diliputi kesederhanaan. Bapak seorang pemborong proyek dan ibunya hanya ibu rumah tangga.

Namun pada umur 10 tahun ayahnya mengalami kecelakaan.  Ia kehilangan separuh dari anggota tubuhnya yaitu diamputasi kaki kiri sampai paha dan tangan kiri sampai dibawah siku.
“Dari orang tua inilah kami belajar berjuang untuk hidup. Kalau mengenang hal itu dalam lubuk hati kami, kami  bertekat untuk bisa memberikan kebahagiaan kepada keluarga, orang tua, saudara dan orang-orang di sekitar saya,”ujarnya .

Dari sinilah ia mulai ingin hidup mandiri.  Cita-citanya sangat sederhana, jangan sampai hidup susah dan bagaimana bisa bermanfaat untuk orang lain. Untuk itu sampai hari ini keinginannya hanya satu yaitu ingin beribadah dan membantu masyarakat luas khususnya generasi muda.  Ia menambahkan bahwa generasi muda  tidak hanya sekadar mencari kerja akan tetapi mereka juga bisa menciptakan lapangan kerja.

Cobaan Mulai Datang
Dari keluarga sederhana ini Heni tumbuh menjadi sosok yang bisa diandalkan.  Ia mulai merintis usaha Pendidikan dan Pelatihan.  dimulai sejak tahun 1997 bersama dengan keluarga dan fokus pada perbankan. Seiring dengan berjalannya waktu, tahun 1998 lembaga yang didirikannya mendapatkan jumlah mahasiswa terbanyak di Jawa Tengah (tingkat LPK).

“Ada 750 mahasiswa.  Tetapi ujian dari Allah kemudian datang. Ada oknum yang kurang berkenan, sehingga memberi masukan negative kepada para mahasiswa.  Maka terjadilah demo yang sangat menguras tenaga kami karena baru memulai bisnis,” ungkap istri dari Joko Siswoko ini.

Namun selalu ada hikmah di balik sebuah peristiwa. Akhirnya ia memisahkan diri untuk mengembangkan bisnis yang sama dengan konsentrasi di bidang perhotelan dan manajemen terpisah.
Kemudian dimulailah bisnis barunya yaitu pendidikan dan pelatihan perhotelan pada tahun 1999. Alasannya bisnis pendidikan tidak hanya sekadar berbisnis akan tetapi ada sisi ibadahnya.

Selain itu peluang kerja bagi para alumni masih sangat terbuka.  Saat mulai usaha ada tujuh karyawan tetap dan 15 orang karyawan tidak tetap. Namun  sekarang 15 orang yang tetap 45 orang tenaga tidak tetap. Cabangpun bertambah seperti di Jogja, Magelang, Pekalongan dan Cirebon. Namun di Jogja tutup karena gempa.

Suka dukanya yang dialaminya pasti banyak.  Namun hal itu tidak menghalangi mimpinya.  Ia ingin lembaga pendidikannya ada di seluruh kota besar di Indonesia. Bahkan memiliki sebuah perguruan tinggi dan hotel sendiri. Di samping itu juga memulai mengembangkan bisnis restoran. “Kami ingin usaha kami bisa mendunia dan bisa mengantarkan generasi muda menguasai dunia sehingga menjadi pemenang di negeri sendiri pada era globalisasi,” tegasnya. *)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KULIAHBISNIS.TK

INVESTBONUS.CO.CC

Iklan