IKLAN SUKSES

INFODAHSAT.CO.CC

AREAKAYA.CO.CC

Selasa, 09 Februari 2010

Toko Jam

Bisnis tak selamanya berjalan mulus.  Namun Achmad Miza berhasil melakoninya dengan kesuksesan.

Bila Anda  memasuki Semarang mampirlah sejenak di Resto Nasi Kebuli Khoja. Letaknya di jalan Lamper Sari No. 52 memang menyuguhkan sesuatu yang lain. Resto yang terletak di kawasan Semarang atas ini  memang unik. Tidak hanya bangunannya yang asri tetapi juga menunya yang yahud. Tidak salah kalau orang banyak yang datang.

Tiap hari selalu dipenuhi oleh para tamu yang tidak hanya dataang dari Semarang, tetapi juga dari lain kota .  "Bisnis kuliner berkembang dengan pesat mulai Januari 2009. Sekarang karyawan yang ada di sini 12 orang. Omsetnyapun  bisa mencapai 60 juta per  bulan," ujar Achmad Mirza, sang pemilik.

Baginya dunia kuliner itu tidak asing,  seperti dunia bisnis. Memang lelaki jebolan Universitas Gajah Mada ini dikenal sebagai  entrepreneur yang tangguh. Tidak hanya kuliner yang digelutinya, tetapi juga bisnis jam, digital print hingga properti.  "Total omset semua bisnis saya sekitar Rp 1 miliar per bulan," ucapnya. Mimpinya kelak bisnis kulinernya tersebar di seluruh dunia.

Membangun bisnis memang tidak segampang yang dikiranya. Butuh banyak pengorbanan. Untuk itu perlu kerja keras dan keteguhan. "Pertama kali bisnis di Semarang di kios kecil dalam bidang jual jam dan kalkulator. Alhamdulillah saya tidak pernah mengalami kejatuhan, hanya sedikit penurunan dalam bisnis yang segera dapat di kembalikan lagi, " ujar anak dari pasangan Abdillah dan Sofiah ini.

Bagi Achmad Mirza keluar dari sebuah perusahaan besar yang membuatnya mapan malah membuahkan hasil. Sebuah awal yang cemerlang dimulainya ketika ia memutuskan untuk mulai berbisnis. Hingga kini omsetnya mencpai milyaran rupiah. Namun tidak gampang ketika mengambil keputusan tersebut. Ada banyak kendala yang harus dijalaninya. "Saya memulai bisnis setelah keluar dari sebuah perusahan farmasi besar1998,"kenang lelaki kelahiran Semarang ini. 

Memang ada yang mendorongnya untuk menekuni dunia wirausaha. Pengakuannya sebagai seorang karyawan di Jakarta membuatnya banyak waktu terbuang. "Saya dari subuh sampai larut malam bekerja tapi hasil pas - pas an," ungkapnya.

Di samping itu ada juga semangat lain yang membuatnya ingin menjadi pengusaha.  Ternyata ada saudara saya yang menekuni bisnis sendiri dengan mempunyai waktu luang  dan kehidupan yang jauh lebih baik. Pada tahun tahun 1998 mulailah jalan panjang dalam kehidupan istri dari Ir. Poppy Maryani ini.

Sebuah toko jam menjadi bagian dari kehidupannya.  Adalah jaringan retail jam dan property developer menjadi andalanya dalam berbisnis.  Modalnya diambil dari hasil bekerja sebagai karyawan dan pinjaman dari keluarga.

Awalnya ia merasa canggung. Maklum selama ini tidak ada pengalaman untuk mengelola bisnis sendiri. Namun  denga  keyakinan yang kuat pengalamannya  menjadi karyawan diterapkannya dalam peruaaan. "Pengalaman saya padukan dengan masukan dari keluarga dan pembelajaran buku - buku serta seminar menjadi  modal dasar memulai bisnis," ucapnya dengan senyum.

Karyawan di dari satu orang yang mempunyai pekerjaan  rangkap yaitu manager, sales dan cleaning service. Untuk mengasah kelihaiannya dalam berbisnis tidak jarang ia mengikuti berbagai seminar hingga mentoring.

Inilah yang dirsakannya kini. Bagi Mirza sekarang jauh dirasakan berbeda  dengan dulu. " Sekarang banyak seminar bisnis, dan sekolah bisnis, sedangkan dahulu saya harus mencari jalan sendiri untuk menggembangkan bisnis ini. Yang saya rasakan bahagia, senang, bergairah dan bersyukur," katanya.

Ada satu tips yang bias kita renungkan dari seorang Achmad Mirza. "Cara berkelit untuk menghindari kejatuhan dengan banyak belajar dari orang lain yang sudah sukses, baca buku, menghadiri banyak seminar, ikut coach bisnis, dan yang paling penting berdoa serta banyak bersadaqoh," anjurnya singkat. *)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KULIAHBISNIS.TK

INVESTBONUS.CO.CC

Iklan